Peringatan Hardiknas
Setiap kali bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kita selalu mengenang tokoh pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara sebagai perintis pembangunan pendidikan nasional. Beliau adalah teladan bagi generasi penerus bangsa karena dalam hidupnya beliau dengan gigih berjuang untuk memajukan pendidikan dan mencerdaskan bangsanya.dengan jiwa dan semangat hardiknas kita wujudkan manusia indonesia yang cerdas produktif, dan berakhlak mulia.
Ini sejalan dengan harapan agar masyarakat dan bangsa Indonesia mampu berperan dalam dinamika kehidupan global di abad 21 yang mega kompetitif, sehingga diperlukan upaya keras melalui pendekatan holistik dan komprehensif untuk menata sistem pendidikan melalui terobosan inovatif di bidang pendidikan dan teknologi,
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus selalu bertumpu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, pembaharuan, dan kelangsungannya sehingga penyelenggaraan pendidikan harus dikelola secara profesional. Mengingat pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses pembangunan peradaban bangsa, maka bidang pendidikan perlu komitmen nasional.
Berbagai upaya harus kita lakukan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan. Salah satunya lomba yang diadakan pihak telkom dan mall pekanbaru ini yang menguji siswa dibidang teknologi imformasi. Dan diharapkan dengan hal ini dapat meningkatkan pembelajaran bagi siswa.
Pemanfaatan Internet Bagi Pendidikan
Saat ini, dunia telah berada dalam era komunikasi instan atau dikenal pula sebagai era informasi. Era informasi dipenggunai oleh pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya komputer dan internet. Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide areal network) termasuk komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa saling melakukan komunikasi satu sama lain.
Teknologi komunikasi dan informasi yang meng-global ini telah mengubah pola kehidupan, pola belajar, dan pola kerja pada saat ini. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran, negara-negara di Asia seperti Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Thailand telah terbukti sukses memperbaiki mutu pembelajaran di tingkat pendidikan dasar sampai dengan peguruan tinggi. Bahkan, telah terbukti dapat meningkatkan persaingan ekonomi global dalam dunia internasional.
Dengan pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat, internet telah menjadi suatu medium belajar dan mengajar yang perlu diperhitungkan kemanfaatannya. Menurut Kamarga (2002), internet merupakan jaringan yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal yang terhubung melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang telah dipergunakan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Fasilitastersebutantara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, News groups, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).
Ada lima aplikasistpenggunar internet yang dapatdigunakanuntukkeperluanpendidikan, yaitue-mail, Mailing List (milis), News groups, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW) (Onno W. Purbo, 2002). World Wide WebatauseringdisebutWebmerupakankumpulandokumentasiterbesar yang tersimpandalamberbagai server yang terhubungmenjadisuatujaringan (internet).Dokumen ini dikembangkan dalam format hypertext dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML). Melalui format ini dimungkinkan terjadinya link dari satu dokumen ke dokumen atau bagian yang lain (http://www.livinginternet.com).
Dengan adanya teknologi internet ini sistem penyampaian dan komunikasi (delivery system and communication) antara siswa dengan guru, guru dengan guru atau siswa dengan siswa dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan (synchronous) maupun (asynchronous). Beberapa bentuk komunikasi yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut (Purbo, 1997):
Telkom Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, “Perusahaan” atau “Kami”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.
Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.
Pada tahun 2009, laba bersih konsolidasian kami sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7% dibanding tahun 2008 atau 100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin laba bersih kami sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian 105,4% terhadap target margin laba bersih.
Prestasi keuangan tersebut didukung oleh kinerja operasional kami yang juga solid. Saat ini kami melayani 105,2 juta pelanggan, dari bisnis seluler, telepon tidak bergerak dan telepon tidak bergerak nirkabel. jumlah tersebut merupakan pencapaian 106% terhadap target perusahaan. Penambahan pelanggan kami dipimpin oleh bisnis seluler yang bertambah 16,34 juta pelanggan atau pencapaian 162% terhadap target perusahaan tahun 2009.sumber ( Telkom Indonesia )